"KIP KULIAH MERDEKA - MEMAKSA MENCERDASKAN BANGSA"
Penyerahan KIP K Merdeka oleh Mendikbudristek secara simbolis kepada perwakilan dari 10 kampus di IPB University, 10 Desember 2021
Ternyata, semua dapat direalisasikan jika punya tekad serius dan kepedulian.
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Mendikbud Ristek) Nadiem Makarim bertahap demi bertahap mengubah wajah pendidikan nasional menjadi lebih berkelas.
Memperbaiki yang masih kurang secara perlahan-lahan. Melalui gebrakan Merdeka Belajar dan Kampus Merdeka yang dicanangkannya ketika didapuk sebagai Mendikbud Ristek oleh Presiden Jokowi.
Nadiem Makarim menetapkan jumlah nominal Kartu Indonesia Pintar (KIP) kuliah 2021 lebih besar ketimbang sebelumnya. Rinciannya: untuk biaya pendidikan per semester kategori Prodi akreditas A adalah Rp 12 juta. Lalu Prodi Akreditas B yakni Rp 4 juta. Kemudian Prodi Akreditas C Rp 2,4 juta.
Besaran angka itu jelas lebih tinggi rata-rata hingga 150 persen dibandingkan nominal KIP kuliah sebelumnya yang hanya Rp 2,4 juta.
Itu untuk KIP biaya pendidikan per semester. Untuk biaya bantuan hidup KIP kuliah 2021 juga mengalami nominal lonjakan dari sebelumnya yang sebesar Rp 700 ribu.
Nadiem Makarim membagi biaya bantuan hidup KIP 2021 berdasarkan kondisi pengeluaran di suatu daerah si Mahasiswa menempuh studinya. Biaya bantuan hidup KIP terbaru yang ditetapkan Nadiem Makarim mulai dari Rp 800 ribu hingga Rp 1,4 juta menyesuaikan dengan klasternya.
Semua ini harus diakui jadi “jalan emas” bagi anak-anak Indonesia meraih asanya menjadi seorang Sarjana.
Lebih besar dari itu, yang dicanangkan Nadiem Makarim sekarang mengenai besaran nominal KIP kuliah 2021 adalah realisasi memutus mata rantai kerapnya terganjal anak-anak Indonesia melanjutkan mimpinya studi di perguran tinggi.
Harapan Indonesia mempunyai sumber daya manusia yang berdaya saing pun adalah kenyataan karena mayoritas berpendidikan hingga Sarjana.
Kebijakan meningkatnya nominal KIP kuliah terbaru ini membuktikan cara Nadiem Makarim dan Kemendikbud yang “patuh” pada amanat konstitusi UUD 1945. Bagaimana Nadiem Makarim serta Kemendikbud serius mengimplementasikan untuk mencerdaskan kehidupan berbangsa. Langkah itu digerakkan pertama kali melalui sumber daya manusianya sebagai subyek pelaku pendidikan.
Soal anggaran dalam titah UUD 1945 untuk pendidikan, jangan diragukan lagi. Nadiem Makarim menjaga “pesan” konstitusi tersebut. Optimalisasi nominal KIP kuliah 2021 sekarang menunjukkan bahwa tak ada alasan menomorduakan pendidikan dalam APBN.
Seperti diungkapkan Nadiem Makarim dalam peluncuran KIP kuliah 2021 di Kampus IPB University, Jumat pekan lalu, bahwa peningkatan nominal KIP kuliah saat ini merupakan intervensi negara dalam mendongkrak partisipasi pendidikan sampai ke jenjang perguruan tinggi.
Namun itu adalah intervensi berarti positif bagi sumber daya manusia Indonesia. Tekanan dari negara untuk membentuk manusia Indonesia yang unggul dan berhasil merengkuh cita-citanya agar hidup lebih baik dari sebelumnya.
Bukan intervensi bermakna sebaliknya, menjerumuskan masyarakatnya ke lembah kebodohan dan keterbelakangan.
Antusiasme para penerima KIP K Merdeka saat berfoto bersama Pak Mentri Nadiem Makarim |
Dari data yang tersaji di media, nyatanya KIP kuliah 2021 amat disambut antusias. Penyalurannya pun konkret. Sebanyak 6 persen Mahasiswa di perguruan tinggi negeri dan 94 persen di perguruan tinggi swasta telah menerima KIP kuliah 2021.
Nadiem Makarim dan Kemendikbud terus melakukan dobrakan. Mengubur kebodohan dan menghapus tangis sebab kuliah terpaksa mangkrak.***
Komentar
Posting Komentar