BELAJAR FILSAFAT, KENAPA TIDAK?
Bagi kebanyakan orang, belajar atau berusaha memahami filsafat adalah tindakan yang useless. Sebab filsafat dianggap ilmu yang mengawang-ngawang. Mengawang bisa berarti: terlalu tinggi dan rumit, hingga tak mudah dicerna oleh orang kebanyakan. Tapi mengawang juga bisa berarti: tidak realistis, konyol, kegiatan orang yang kurang kerjaan (Bambang Sugiharto).
Belajar filsafat dianggap kuno karena hanya bermain dengan kata-kata tak bermakna, membingungkan pikiran dengan ungkapan-ungkapan konyol. Di lain sisi, filsafat dianggap tak lagi berfaedah bagi kehidupan saat ini apalagi untuk menghasilkan uang. It's really useless!
No! Buat orang yang belum mampu meikmati filsafat mungkin akan terasa demikian. Tetapi pandangan seperti itu tidak bersifat universal. Justru orang dengan pandangan demikian perlu diarahkan ataupun mengarahkan diri pada kebenarannya.
https://images.app.goo.gl/mpkaoeFgUFif7zEt5 |
PENTINGNYA BELAJAR FILSAFAT
Upaya memahami filsafat adalah suatu upaya mengolah nalar. Bergelut dengan filsafat berarti kita bergelut me-manage pikiran agar berjalan sistematis. Pikiran akan mengacu pada pola kausal yang artinya kita mulai bernalar memperhitungkan sebab akibat dari suatu keadaan ataupun yang hanya sebatas pernyataan.
Masih bingung? Kalau iya, itu artinya anda belum terbiasa berpikir secara filsafat. Orang yang sering bergelut dengan filsafat akan lebih mudah memahami kalimat-kalimat yang kompleks. Mengapa? Karena ketika berhadapan dengan filsafat orang dituntut untuk mengerti maksud dari setiap kata di dalamya.
Bukan hanya mengerti, ia juga dituntut untuk mampu memberika kesan dan pemaknaan dari penggunaan kata-kata tersebut. Dari kata-kata tersebut barulah disimpulkan maksud keseluruhan kalimatnya.
Tahukan sekarang? Belajar filsafat membantu kita menjadi pribadi yang semakin sistematis. Baik dalam urusan pekerjaan, mengatur rumah tangga, menyelesaikan masalah, menyusun pola pikir, ataupun mencari solusi, filsafat sangat membantu kita.
FILSAFAT, THE KING OF SCIENCE
Istilah The Quin of The Science sudah sering kita dengar sebagai istilah yang disematkan pada ilmu Matematika. Have you guys ever wonder? Ilmu mana yang menjadi The King of The Science? Yaps... Filsafat. Kenapa bisa?
Jika kita bandingkan, matematika dan filsafat sama-sama menuntun kita untuk mampu berpikir sistematis. Mereka juga menolong kita dalam upaya pemecahan masalah dan pencarian solusi. Lebih hebatnya lagi, ilmu inilah yang bahkan menjadi solusi dari masalah-masalah kita.
Namun yang membedakan adalah bahwa untuk mencapai konklusi, filsafat dapat dimaknai mulai dari kata per katanya sedangkan matematika tidak dapat kita maknai secarah terpisah. Jika dipisahkan, maka penggalan-penggalan matematika tidak mempunya makna yang cukup berarti tanpa adanya hubungan dengan bagian lainnya. Tetapi dalam filsafat hal itu mungkin saja terjadi.
Selain itu, tidak ada kebenaran mutlak dalam hal berfilsafat. Ukuran kebenarannya hanyalah seberapa mendalam suatu argumen dibandingkan dengan argumen lain, atau seberapa besar daya penjelasannya (explanatory power) alias kemampuan menjelaskan kompleksitas suatu masalah dibandingkan dengan paham lainnya.
"Semakin sering kita berfilsafat, semakin arif budi pekerti dalam menghadapi berbagai situasi hidup"....(author)
Mantap mang
BalasHapusMantap bang
BalasHapusSemangat
Inget bangat zaman kuliah dulu, ada mata kuliah filsafat yang lumayan bikin degdegan setiap ujian hehe. Keep a good work Kak Randy.
BalasHapus